Sejarah

PT Elnusa Trans Samudera (ETSA) didirikan pada 8 November 2013, Akta Pendirian PT Elnusa Trans Samudera di hadapan Notaris Ariani L. Rachim, di Graha Elnusa Jakarta. ETSA merupakan anak perusahaan dengan 90% kepemilikan PT Elnusa Tbk., yang bergerak di bidang jasa dukungan kelautan yang secara spesifik memberikan jasa pendukung operasional bagi kegiatan perusahaan yang bergerak di bidang energi lepas pantai termasuk di dalamnya adalah perusahaan-perusahaan di bidang minyak dan gas. Jasa dukungan kelautan yang akan disediakan oleh ETSA antara lain adalah jasa truk laut, bus laut, kapal kru, kapal tunda, LCT, kapal akomodasi pekerja, dan lain-lain.

Pendirian ETSA ini sesuai dengan arahan strategis yang telah ditetapkan dalam RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) ELNUSA 2013 – 2017 guna meningkatkan pendapatan berkala dan pengembangan bisnis dengan pelanggan saat ini.

Pada tahun 2014 ETSA memiliki 7 armada kapal Elnusa Samudra 1 – 7 yang diperuntukkan untuk penunjang seluruh kebutuhan operasional kapal barkas/tongkang.

Pada tahun 2015 ETSA memiliki tambahan 1 kapal yaitu Elnusa Samudra 8 yang diperuntukkan untuk kebutuhan Kapal Akomodasi Pekerja (layanan snubbing & cementing). ELSA 8 dibuat dengan mengikuti standar Uni Eropa, khususnya Agensi Perlindungan Lingkungan – Euro III/Stage IIIA & Tier 3, sehingga ramah terhadap lingkungan dan dapat mereduksi emisi karbon. Selain itu, ELSA 8 menggunakan panel surya sebagai sistem penerangan alternatif yang dipasang pada seluruh ruang mesin dan navigasi, sehingga hemat energi. ELSA 8 juga didesain khusus dengan generator mesin yang harus memanfaatkan biodiesel sebagai sumber energinya. ELSA 8 meraih penghargaan kategori Gold, sebagai pengakuan atas karya inovasi karya insan Elnusa yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Selain itu ELSA 8 juga meraih penghargaan dari pemerintah sebagai satu dari 20 Karya Unggulan Anak Bangsa 2015 dalam perhelatan Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-20 yang diserahkan langsung oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, B. J. Habibie, bersama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, kepada Direktur Operasi Elnusa Bambang H. Kardono.

Pada tahun 2016 ETSA memiliki tambahan 1 kapal yaitu MV. ELSA REGENT yang diperuntukkan untuk kebutuhan kapal survei seismik. Kapal ini merupakan kapal seismik terbesar di Indonesia yang dapat mengerjakan proyek seismik 2D dan 3D.